One Billion Trees (1Milyar Pohon)

Pencanangan Penanaman Satu Milyar Pohon (One Billion Trees) tahun 2010 oleh Pemerintahan Kabupaten  Pekalongan di pusatkan di kecamatan Karangdadap dan di tempatkan di SMK N Karangdadap pada hari Ahad tanggal 28 Nopember 2010.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Bupati Pekalongan Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA., Wakil Bupati Pekalongan Ir. H. Wahyudi Pontjo Nugroho, MT., Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf. Benny Wahyudi H., Wakapolres AKP Sugeng Rawuh, Sekda Ir. H. Susiyanto, MM beserta asisten dan sebagian besar kepala SKPD, Camat se      Kabupaten Pekalongan, serta perwakilan Pelajar dan Guru SMK N Karangdadap dan SMP NU Karangdadap 

Dalam acara tersebut Bupati membacakan sambutan tertulis Menteri Kehutanan RI. Dimana, Menhut RI menyampaikan tentang keberhasilan gerakan penanaman pohon secara nasional yang diawal tahun 2007 berupa Aksi Penanaman Serentak Indonesia dengan target 79 juta batang dan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon dengan target 10 juta batang telah terealisasi sebanyak 101 juta batang (113%)

.
saat itu kegiatan juga di pusatkan di kecamatan Karangdadap (Lap Pagumenganmas) dirangkai dengan Lomba Penghijauan lingkungan, baik lingkungan Kantor Kedinasan, Kantor Kecamatan maupun lingkungan Sekolah tingkat SMA/SMK dan SMP se Kabupaten Pekalongan dan Juara I tingkat Sekolah diraih oleh SMP NU Karangdadap -Red.

 Pada tahun 2008 target Aksi Penanaman Serentak Indonesia ditingkatkan menjadi 100 juta batang serta Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon dengan target 5 juta batang, telah teralisasi sebanyak 114 juta batang (108%). Tahun 2009 ditetapkan target Penanaman Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree) atau 230 juta batang telah dapat terealisasi sebanyak 251 juta batang (108%).
Bp Busro S Tirto, SE. Kepsek SMP NU Karangdadap menerima Tropy Juara I Penghijauan tingkat 
Sekolah se Kab Pekalongan dalam acara Indonesia Menanam th 2007 (Dok SMP NU Karangdadap)
Sementara itu, ketua penyelenggara Ir. Sumarno, MPI dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan Penanaman Satu Milyar Pohon (One Billion Trees ) yaitu untuk meningkatkan kepedulian seluruh komponen bangsa akan pentingnya fungsi pohon untuk penurunan emisi gas rumah kaca dalam mengurangi pemanasan global dan mencapai pembangunan Indonesia yang bersih (clean development mechanism). Selain itu, tujuannya adalah untuk mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan untuk merehabilitasi hutan dan lahan.


Bp Busro S Tirto, SE berada diantara Camat, Kepala Desa dan tokoh se Kab Pekalongan dalam 
acara " One Billion Trees " tahun 2010 

Sumarno menambahkan bahwa untuk Kabupaten Pekalongan telah disalurkan ke seluruh kecamatan sebanyak 63.000 batang pohon, dengan jenis tanaman sengon, mahoni, glodogan pecut, mangga, dan durian. Khusus untuk penanaman di SMK Karangdadap berjumlah 119 batang, yaitu jati putih 44 batang, glodogan pecut 52 batang, bibit MPTS 23 batang dan bantuan bibit dari masyarakat sebanyak 10.880 batang pohon. 



Selesai pelaksanaan upacara, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan pohon secara simbolis oleh Bupati kepada perwakilan komponen masyarakat, baik TNI maupun sipil hingga pelajar. Dan sebagai acara pamungkas, Bupati beserta Muspida dan segenap undangan dan peserta upacara melakukan penanaman pohon secara bersama-sama di lingkungan Sekolah SMK Karangdadap tersebut. 
Bupati Pekalongan Dra Hj Siti Qomariyah secara simbolis menyerahkan bibit pohon mahoni kepada salah satu wakil dari pelajar (red)
Khaerun, S.Pd.I.
Guru SMP NU Karangdadap
Apa yang dimaksud dengan " Cinta " ?

Apa yang dimaksud dengan " Cinta " ?

Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.
Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:
Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.
Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Sepertisabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.
Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Kata-kata mutiara tentang cinta

Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Hamka
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Hamka
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
Ali bin Abi Thalib
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
A’idh Al-Qorni
Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya untuk menambah koleksi ini dan memberikan manfaat kepada pembacanya.
NU Peduli Bencana Merapi dan Mentawai
5 Nopember 2010 10:34:08 | Share
Letusan Merapi dan bencana tsunami di Mentawai menggugah kepedulian NU. Di Yogyakarta, sebuah pesantren NU, Pesantren Pandanaran berubah menjadi barak pengungsian. Ratusan warga dari desa sekitar Pandanaran sejak semalam (5/11) mengungsi ke Pesantren yang sebelumnya memang dijadikan posko PWNU Yogyakarta tersebut.
 
"Ada sekitar 100-200 pengungsi di sini, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Tadi pagi lebih banyak," kata AS. Fauzi, perwakilan dari Posko Merapi PWNU Yogya.

Rentetan letusan yang menurut Badan Geologi merupakan yang terbesar dalam 100 tahun terakhir ini memang menimbulkan dampak yang luar biasa. 70 orang lebih dilaporkan meninggal. Hujan abu menyelimuti hampir seluruh Yogya. Desa-desa yang berada di lereng Merapi pun berubah menjadi desa mati. Gemuruh Merapi yang terjadi sepanjang malam membuat warga memilih menyingkir dari tempat tinggal masing-masing. Radius bahaya Merapi juga ditingkatkan, dari 15 menjadi 20 kilometer.

Pesantren Pandanaran yang berada di radius 26 kilometer dari puncak Merapi menjadi salah satu tempat yang dituju warga untuk mengungsikan diri dan keluarganya. Pesantren pun diliburkan sejak tadi pagi. "Saat ini desa sekitar Pandanaran sudah sepi. Hanya ada beberapa warga pria yang masih bertahan. Aktivitas pesantren pun sepi karena sebagian besar santri pulang ke rumahnya masing-masing tadi pagi, yang kini digantikan oleh pengungsi," imbuh Fauzi.

Terkait dengan kebutuhan di barak pengungsian, Fauzi menjelaskan bahwa warga sangat membutuhkan makanan siap saji seperti nasi bungkus dan sejenisnya. Selain itu masker dan obat-obatan, khususnya obat sesak nafas. "Aroma belerang sangat kuat, jadi banyak yang mengalami gangguan pernafasan," katanya.

Bantuan dari PBNU Berbasis Kebutuhan 
Bantuan yang diberikan untuk para pengungsi korban letusan Gunung Merapi yang berasal dari PBNU diberikan dalam bentuk kebutuhan yang sangat diperlukan oleh para pengungsi dan pembeliannya diserahkan langsung kepada para pengungsi.

Ketua LAZNU KH Masyhuri Malik menjelaskan, selama ini terdapat kecenderungan lembaga-lembaga donor langsung memberikan bantuan sesuai dengan persepsi pemberi bantuan, padahal ada kebutuhan lain yang belum tercukupi.

Bantuan yang biasanya langsung diberikan kepada para pengungsi berupa mie instant, air minum dalam kemasan, dan pakaian bekas. Karena bantuan yang diberikan hampir sama, akhirnya bantuan menumpuk sementara terdapat kebutuhan lain yang dilupakan, apalagi jika tidak ditunjang system distribusi yang merata, sehingga ada lokasi pengungsian yang kelebihan dan ada daerah lain yang kekurangan.

Hari Kamis (28/10) atau dua hari setelah Merapi meletus, LAZNU, yang mengemban amanat dari PBNU untuk melakukan reaksi cepat telah berangkat ke Yogyakarta. KH Masyhuri Malik dan H Amir Makruf, direktur LAZNU turun langsung ke basis pengungsian warga NU di Pesantren Pandanarang Sleman dan kantor PCNU Magelang.

Untuk bantuan tanggap darurat tahap pertama tersebut, pengungsi di Pesantren Pandanarang mendapatkan sumbangan dana secara langsung sebesar 16 juta sedangkan di posko pengungsian Dukun Magelang mendapatkan bantuan 11 juta. Masing-masing satu juta telah dibelikan barang untuk simbolisme penyerahan.

“Kita berikan bantuan secara langsung berupa uang tunai karena kita percaya kepada mereka dan yang mengelola juga para aktifis NU sendiri,” kata Amir, Senin.

Oleh para pengungsi, bantuan tersebut dibelikan berbagai kebutuhan yang belum terpenuhi seperti pembalut wanita, masker, dan bumbu masak, yang selama ini tidak terfikirkan oleh pemberi sumbangan lainnya.

Kiai Masyhuri menambahkan, para relawan yang bekerja untuk membantu para pengungsi juga membutuhkan dana taktis, yang selama ini kurang terfikirkan. “Mereka membantu para pengungsi, tetapi nasib mereka sendiri tidak ada yang ngurus,” katanya.

Amir menjelaskan, setelah masa tanggap darurat ini selesai, banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan oleh PBNU untuk membantu komunitasnya. “Bukan hanya membantu membangun kembali musholla, masjid dan pesantren, tetapi juga mengembalikan suasana religiusitas yang dulu hidup di lingkungan tersebut,” katanya.

Kiai Masyhuri menjelaskan pengurus dan warga NU sangat antusias atas reaksi cepat yang sudah dilakukan PBNU untuk membantu warganya yang terkena bencana. “Kiai Afifuddin, ketua PCNU Mageleng bilang sangat berterima kasih atas bantuan yang cepat dan kongkrit dari PBNU,” tandasnya.

Bagi masyarakat yang ingin menyumbang untuk korban bencana Alam, dana bisa dikirimkan ke Rek. LAZISNU BCA 6340.161.481 Mandiri 123.000.483.89.77, atau datang ke kantor sekretariat LAZNU di Gedung PBNU Lt 2 Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat 10430, telp 021-27295905.

PWNU Daerah Istimewa Yogjakarta membuka lima posko di sekitar Merapi. Pos Utama di Pesantren Pandanaran, posko yang lain di antaranya: terletak di Pakem Km.17 yang dikelola oleh Ansor DIY. Satu Posko cabang diantaranya berada di Wukirsari, Cangkringan yang ditangani oleh PMII dan KMNU UGM, serta KODAMA (Korps Dakwah Mahasiswa).

Sementara PWNU membuka beberapa posko, LAZIS NU dan RMI ikut membantu mendistribusikan bantuan logistik ke barak-barak pengungsian. “Agar efektif, kami aktif menyalurkan langsung bantuan ke barak-barak pengungsian di sekitar Merapi,” tutur Zar’an, salah seorang pengurus RMI.

Sementara itu salah satu relawan dari NU Yogjakarta menyatakan bahwa NU akan fokus pada bantuan pasca bencana dua minggu ke depan sebab bantuan baik berupa logistik dan relawan telah berlebih.

“Kami, di posko Wukirsari, merencanakan untuk mengisi kekurangan dalam penyaluran bantuan. Ada beberapa pengungsi yang tinggal di rumah-rumah warga, dan itu belum ter cover oleh barak utama. NU akan menyalurkan bantuan kepada mereka,” katanya.
NU Australia Adakan Tahlil dan Pengumpulan Dana 
Tiga bencana besar yang melanda Indonesia, yaitu Wasior, Mentawai dan Merapi menimbulkan keprihatinan mendalam bagi warga NU yang ada di Australia.

Para pengurus NU Australia yang tinggal di Adelaide mengadakan doa bersama, tahlil dan manaqil Syeikh Abdul Qadir Jailani memohon kepada sang pencipta agar bangsa ini dijauhkan dari berbagai bencana alam, yang digelar berbarengan dengan disetujuinya thesis Yuyun Sunesti, salah satu mahasiswa Indonesia yang belajar di Adelaide, Ahad (30/10).

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan shalat ghaib bersama serta muhasabah dengan mengajak hadirin untuk bearing witness, yakni kemampuan untuk mentransformasi perasaan duka yang sedang dialami oleh saudara- saudara yang tertimpa musibah ke dalam diri kita.

“Cara seperti ini diyakini akan meningkatkan kepekaan kita terhadap penderitaan saudara yang lain, sekaligus mengingatkan bahwa kita punya peran dan andil untuk meringankan beban mereka tersebut,” kata HM Adib Abdushomad, katib syuriah NU-ANZ.

Menurut Adib yang sedang menumpuh PhD di bidang Pubic Policy di Flinders University ini menyatakan bahwa ada dua pilihan,

“Apakah kita mau masuk ke dalam dan merasakan kepedihan mereka atau pura-pura tidak tahu, sebagaimana ditunjukkan oleh para wakil rakyat yang sedang bepergian di tengah-tengah bencana dengan alasan studi banding. We can run away, or we can turn toward,”.

Selain itu pada acara ini juga dkumpulkan dana untuk membantu meringankan para korban bencana. Untuk sementara dana yang terkumpul mencapai 240 Dolar Australia, hasil pengajian di rumah Zainal, 180 Dolar dan bantuan yang sudah masuk melalui rekening sebenar 60.


NU Mentawai Salurkan Bantuan PBNU 
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mentawai menyalurkan bantuan dari Ketua Umum Tanfidziyah PBNU KH Said Aqil Siradj yang diserahkan pada Ahad (31/10) malam kemarin di sela-sela pelantikan Ketua PWNU Sumbar, di Hotel Pangeran. Bantuan lainnya diperoleh dari Ketua Fraksi PKB DPR RI Marwan Ja'far.

"Bantuan ini akan memperkuat relawan PCNU yang sudah diterjunkan ke lokasi bencana gempa dan tsunami. PCNU menyampaikan terima kasih kepada PBNU dan FKB DPR RI yang sudah memberikan bantuannya," kata Ketua Tanfiziyah PCNU Kepulauan Mentawai Muh. Khusni Nasirun yang didampingi Ketua Ikatan Pelajar NU Mentawai Ory Sativa.

Kepada kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung di Padang, Kamis (4/11), Khusni menyebutkan masing-masing berjumlah Rp. 10.000.000.

Khusni Nasirun menyebutkan, paska Gempa dan tsunami sudah mengirimkan 6 orang relawan ke lokasi bencana, Pengiriman relawan tersebut diharapkan dapat membantu rehabilitasi korban bencana gempa dan tsunami di kepulauan Pagai tersebut.

PCNU Kepulauan Mentawai, sebelumnya bersama PMDA dan masyarakat menggelar do'a bersama di dermaga Tuapejat, dihadiri ratusan masyarakat dari berbagai lintas agama. Dalam kegiatan tersebut mereka mendoakan, agar korban bencana yang telah meninggal diampuni oleh Allah segala dosanya dan diterima segala amal baiknya.

Dalam waktu dekat, PCNU Mentawai segera mendistribusikan bantuan yang diterima kepada yang berhak. "Kita masih menunggu informasi dari relawan NU yang berada di lokasi sejak dua hari lalu. Apa-apa saja yang sangat dibutuhkan disana dan sesuai dengan kemampuan PCNU Mentawai," tambah Khusni. (www.nu.or.id)