SEJARAH BERDIRINYA SMP NU KARANGDADAP




SEJARAH BERDIRINYA SMP NU KARANGDADAP
TAHUN 2003


A.       Latar Belakang
Kecamatan Karangdadap secara resmi berdiri pada tanggal 25 Agustus 2000. Sebagai kecamatan baru tentu banyak kekurangan dalam segala bidang, salah satunya adalah masalah Pendidikan Menengah Pertama (pada waktu itu sebutanya SLTP bukan SMP). Di kecamatan Karangdadap tahun 2000 baru ada 2 (dua) Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu SMP Islam Pegandon dan SMP Negeri Karangdadap (dulu SMP 3 Kedungwuni) yang berada di desa Pagumenganmas.
Walaupun demikian, masyarakat kecamatan Karangdadap yang mayoritas warga Nahdliyyin lebih tertarik kepada sekolah berbasis keagamaan di luar kecamatan Karangdadap, seperti MTs Simbang Kulon di Buaran, atau di Kedungwuni MTsSS dan MTs Al Hikmah Proto serta MTs N Buaran di Kedungwuni. Sehingga, nilai APK (angka Partisipsi Kasar) kecamatan Karangdadap di bawah 20%.
Oleh karena itu maka pengurus MWC NU Karangdadap (KH Wasi`in, Ky Hasanuddin, Ky Zubaidi Zen, Ky M Ja`far, Ky Tasari dll), para aktifis muda NU (Drs. H Abdul Munir, Drs. Wahyuddin, Drs. Abdul Kholik, Saifullah, S.Ag., Muhsinuddin, Murtadlo, S.Pd. dll) dan tokoh tokoh NU yang tersebar di (11) sebelas ranting NU se kecamatan Karangdadap sepakat untuk berjuang bersama (saling menyengkuyung) untuk mendirikan lembaga pendidikan tingkat Menengah Pertama (SMP/MTs) yang berbasis keagamaan ala Islam Ahlussunah Wal Jama`ah.

B.        Pogram Bantuan Block Grant USB SMP/MTs Swasta
Pada tahun 2002/2003 ada program bantuan untuk pendirian Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah negeri maupun swasta dari Bank Dunia dalam bentuk Block Grant, melalui instansi Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah.
Pengurus MWC NU Karangdadap dan para aktifis muda NU bekerja keras untuk mendapatkan kejelasan informasi tersebut dari berbagai macam arah dan kedekatan masing masing personal. Dan Alhamdulillah dari beberapa informasi yang didapatkan ternyata program bantuan Block Grant USB tesebut benar adanya. akan tetapi untuk mendapatkanya banyak hal dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Salah satu syarat dari banyak syarat yang ada adalah memiliki lahan minimal seluas 5.000 m2 lebih yang tidak terpisah (dibuktikan dengan sertifikat tanah) dan menggunakan Yayasan/Lembaga yang berumur (5) lima tahun lebih (dibuktikan dengan akta notaris).
Setelah melalui koordinasi antar Pengurus MWC NU Karangdadap, Banom NU dan para aktifis NU, akhirnya Saifullah, S.Ag. selaku Kepala Desa Karangdadap pada saat itu (sekaligus sebagai ketua GP Ansor PAC Karangdadap dan anggota BANSER) bersedia menukar guling tanah bengkok seluas 7.660 m2 dengan tanah yang harus disediakan oleh MWC NU Karangdadap. (Dulu sistem tukar guling masih diperbolehkan)
Dengan donatur dari Pengurus MWC, Aktifis muda NU dan orang orang kaya yang peduli dengan pendidikan dilingkungan NU kecamatan Karangdadap akhirnya MWC NU Karangdadap dapat membeli tanah sebagai syarat untuk mengajukan bantuan block grant Bank Dunia tersebut.
Sedangkan untuk Yayasan yang akan menaungi Lembaga Pendidikan, Para aktifis NU (Drs. H Abdul Munir, Drs Wahyuddin, Drs Abdul Kholik, dan Saifullah, S.Ag.) sowan kepada sesepuh (Syuriyah) MWC NU Karangdadap Bp. KH Wasi`in. Akhirnya beliau menyarankan untuk menggunakan Yayasan Lembaga Pendidikan Ma`arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Pekalongan dengan nama SMP NU / MTs NU Karangdadap. , bersama sang Kyai merekapun bersama sama segera sowan ke PCNU saat itu (Bp. KH Saiful Bahri) dan Lembaga Pendidikan Ma`arif NU  Kabupaten Pekalongan (saat itu Bp Khotim Muhammad). Keputusanya yayasan/lembaga yang diajukan adalah Lembaga Pend Ma`arif NU Kab Pekalongan dengan bukti pemilikan lahan seluas 7.660 m2 (milik LP Ma`arif Kab Pekalongan)
Selanjutnya, atas nama Para tokoh MWC NU (KH Wasi`in, Kyai M Ja`far dan Kyai Tasari), para aktifis muda NU (Drs H Abdul Munir dan Murtadlo, S.Pd) bersama Kepala Desa dan tokoh masyarakat Karangdadap (Saifullah, S.Ag dan Drs Abdul Kholi) silaturrohim ke rumah tokoh masyarakat Kabupaten Pekalongan Drs. H Bisri Romly, MM. Mereka kemudian menceritakan kronologi rencana pendirian lembaga pendidikan keagamaan berbasis Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang diajukan kepada Bank Dunia melalui bantuan block grant USB. Kemudian Drs H Bisri Romly pun segera berkoordinasi dengan Bupati Pekalongan A. Antono, Wakil Bupati Dra Siti Qomariyah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan.
Akhirnya, atas rahmat Allah dan usaha dari para tokoh NU serta kerja sama antara berbagai pihak tersebut, terjadilah MoU (Perjanjian Kerja Sama) antara Pemerintah Kabupaten Pekalongan dengan Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Kabupaten Pekalongan.
Hasil dari Mou tersebut adalah bahwa Program Bantuan Block Grant USB dari Bank Dunia tahun 2003 melalui Dinas Pendidikan Propinsi diberikan kepada MWC NU Karangdadap dengan nama SLTP NU Karangdadap Pekalongan.
Akhirnya, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) NU Karangdadap diresmikan pada tanggal 31 Desember 2003 oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto.

(Ditulis oleh : Khoirun Mukri Sekretaris MWC NU Karangdadap)
Latest


EmoticonEmoticon